Evaluasi 100 Hari Kerja: Nurhadi, Anggota DPR RI Fraksi NasDem Komisi IX, Pertanyakan Koordinasi BKKBN dengan Kementerian Terkait

JakartaDMTVmalang.com Dalam rangka evaluasi 100 hari kerja pemerintahan, Anggota DPR RI Fraksi NasDem yang juga merupakan anggota Komisi IX, Nurhadi, menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Rapat ini berlangsung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, dan membahas efektivitas program kependudukan dan keluarga berencana yang telah dijalankan.

Dalam pertemuan tersebut, Nurhadi menyoroti berbagai aspek kebijakan yang telah diterapkan oleh BKKBN selama 100 hari pertama pemerintahan saat ini. Ia mengapresiasi pemaparan yang disampaikan oleh kementerian terkait, namun juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh untuk memastikan program yang dijalankan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Sorotan terhadap Koordinasi dan Implementasi Program

Salah satu perhatian utama yang disampaikan Nurhadi adalah mengenai efektivitas koordinasi antara BKKBN dengan kementerian terkait, terutama dalam program penyediaan sanitasi. Ia menyoroti program Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) yang menurutnya masih memerlukan sinergi lebih kuat dengan Kementerian Kesehatan.

“Ini ada program bagus, Stop Buang Air Besar Sembarangan. Saya khawatir Pak Menteri belum berkoordinasi dengan Kemenkes. Perlu diketahui, Kemenkes juga memiliki program serupa yang membangun ribuan fasilitas sanitasi atau MCK gratis,” ungkap Nurhadi dalam forum tersebut.

Selain itu, ia juga mempertanyakan mengapa berbagai program yang telah berjalan belum terdengar luas di masyarakat, khususnya di daerah pemilihannya.

“Saya memahami bahwa anggaran kementerian ini tidak sebesar kementerian lainnya. Namun, mengingat program-program yang telah dijalankan cukup bagus, kami berharap dilibatkan agar bisa berperan dalam menyukseskan program ini ke depan. Di daerah pemilihan saya, program-program ini belum terdengar,” jelasnya.

Perhatian terhadap Program untuk Remaja

Nurhadi juga menyoroti kurangnya program yang secara khusus menyasar remaja, terutama remaja putri. Ia menekankan bahwa fase remaja merupakan masa penting dalam kehidupan seseorang yang juga memerlukan perhatian dan intervensi dari pemerintah.

“Dari pemaparan yang disampaikan, saya melihat banyak program yang menyasar ibu hamil, anak-anak, suami, atau orang tua. Namun, saya tidak melihat adanya program yang secara khusus ditujukan untuk remaja, terutama remaja putri. Padahal, jika kita cermati lebih lanjut, fase remaja juga memerlukan intervensi dari pemerintah,” tegas Nurhadi.

Tanggapan BKKBN dan Harapan ke Depan

Menanggapi berbagai masukan yang disampaikan, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menjelaskan capaian serta tantangan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan program, termasuk upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai perencanaan keluarga yang sehat dan sejahtera.

Nurhadi berharap hasil dari RDP ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan selanjutnya. Ia menekankan pentingnya peningkatan koordinasi antarinstansi agar program-program yang dicanangkan dapat lebih efektif, tepat sasaran, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *