Probolinggo, DMTVmalang.com Dalam prosesi khidmat di Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo pada Senin (3/3), dilakukan serah terima jabatan (sertijab) antara Gus dr. Haris selaku Bupati dan Lora Fahmi AHZ sebagai Wakil Bupati. Dalam sambutannya, Gus Haris menegaskan bahwa Probolinggo memiliki potensi alam dan agribisnis yang luar biasa, ibarat miniatur Jawa Timur, meski di baliknya tersimpan tantangan besar untuk pembangunan SDM dan pengentasan kemiskinan.
Dengan luas wilayah mencapai 1.696 km², Gus Haris menyatakan,
“Kita memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Di sini, terdapat gunung besar seperti Bromo dan Argopuro, serta gunung-gunung kecil seperti Lemongan dan Batok. Tak hanya itu, kita juga memiliki pulau eksotis dengan pasir putih dan air jernih yang prospektif dijadikan destinasi wisata unggulan.”
Potensi alam Probolinggo tidak hanya terpaut pada keindahan pegunungan. Kabupaten ini dianugerahi garis pantai sepanjang 72 kilometer yang membentang melewati tujuh kecamatan. Disamping itu, ekosistem mangrove yang mencapai 119 km memberikan peluang besar di sektor bahari. “Kita punya pantai dengan kekayaan laut yang melimpah. Ini harus dikelola dengan serius agar dapat mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi,” tambahnya.
Di sektor agribisnis, Probolinggo menunjukkan performa yang mentereng. Gus Haris mengungkapkan,
“Produksi tembakau kita mencapai 11.600 ton, menjadikan kita yang kedua terbesar di Jawa Timur setelah Jember. Begitu pula bawang merah yang mencapai 66 ribu ton per tahun. Bahkan, kualitas bawang merah kita lebih unggul, lebih besar, tahan lama, dan tentunya lebih pedas daripada omongan tetangga.”
Selain tembakau dan bawang, potensi kopi juga tak kalah penting. Dengan produksi mencapai 4.000 ton per tahun yang tersebar di tujuh kecamatan—termasuk lereng Bromo dan Argopuro—ditambah komoditas buah seperti durian dan alpukat, sektor agribisnis diharapkan akan semakin mendongkrak perekonomian daerah.
Potensi pariwisata Probolinggo juga menjanjikan. Kabupaten ini menyimpan tujuh danau, delapan air terjun termasuk Madakaripura, serta sungai-sungai yang memiliki panorama alam ideal untuk arung jeram. “Kita memiliki sungai yang indah sekaligus yang layak untuk rafting. Kombinasi ini menjadikan Probolinggo sebagai calon gerbang utama pariwisata di Jawa Timur,” tegasnya.
Namun, di balik segudang potensi tersebut, tersimpan tantangan serius. Angka kemiskinan di Probolinggo mencapai 16,86 persen, menempatkan kabupaten ini sebagai salah satu yang masih tertinggal di Jawa Timur, sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada di angka 70,19. Rata-rata lama sekolah masyarakat yang hanya mencapai 6,31 tahun menambah beban pekerjaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Kita masih punya banyak pekerjaan besar untuk menurunkan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan sinkronisasi visi pembangunan daerah melalui RPGMD Provinsi. Dalam sesi retreat di Kota Batu dan Jepet 2, beliau merinci rencana pembangunan Probolinggo yang telah dibreakdown ke dalam lima misi dan 22 program unggulan.
“Kita harus segera menuntaskan RPGMD Provinsi dalam tiga bulan ke depan agar sejalan dengan target nasional dan penyelesaian RPGMD Kabupaten. Identifikasi masalah seperti penurunan angka kematian ibu dan bayi, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan IPM telah kami lakukan. Langkah perbaikan harus segera diimplementasikan,” ujar Khofifah.
Beliau juga menyampaikan rencana peresmian sejumlah infrastruktur, termasuk jembatan di Lumajar, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi. “Kita harus memastikan semua pr…