DMTVmalangProbolinggo, Musim panen raya tengah berlangsung di wilayah Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Diperkirakan, luas panen musim tanam ini mencapai 780 hektare yang akan berlangsung sejak April hingga pertengahan Mei 2025.
Salah satu koodinator PPL Kecamatan Kraksaan, H. Abd. Rasyid, Menyampaikan, bahwa hasil panen kali ini cukup memuaskan. “Untuk wilayah Kraksaan, insyaAllah panen sekitar 780 hektare dari April sampai pertengahan Mei. Kalau wilayah targetnya sekitar 550 hektare,” ujarnya.
Meski Bulog saat ini membatasi penyerapan gabah karena keterbatasan kapasitas, petani tetap bisa menjual hasil panennya ke tengkulak atau pengepul lokal. Harga gabah di tingkat petani saat ini mulai dari Rp6.500 per kilo gram
Bulog sebenarnya bisa ambil Rp6.500 per kilo, tapi sekarang sudah overload, enggak terima lagi,” Ujar. H. Rasyid
Meski musim hujan dan cuaca ekstrem sempat melanda, tidak ada serangan hama dan penyakit yang berarti. Bahkan menurutnya, hasil panen kali ini cukup bagus. Hanya saja, tantangan muncul dari sisi tenaga panen karena masa tanam yang dilakukan serempak membuat waktu panen juga serempak.
“Alhamdulillah enggak ada hama. Tapi karena tanamnya bareng, panennya juga bareng, jadi agak kewalahan. Ada yang sampai agak tua padinya,” jelasnya.
Usai panen raya, sebagian petani sudah mulai kembali menanam. Tercatat, sekitar 300 hektare lahan telah kembali ditanami padi. Beberapa di antaranya sudah berusia 30 sampai 40 hari. Sementara sebagian petani lain mulai beralih ke tembakau karena harga jual yang menggiurkan dalam dua tahun terakhir.
“Bibit yang digunakan mayoritas pakai Inpari 32 dan Inpari 42. Bantuan dari pemerintah memang ada, tapi terbatas. Petani lebih banyak beli sendiri,” ungkapnya.
Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo yang juga membawahi 18 desa dan kelurahan menyebutkan, sejauh ini proses pertanian di wilayah Kraksaan dan Kasan berjalan lancar tanpa hambatan berarti, baik dari sisi benih, tanam, hingga distribusi pupuk.
“Alhamdulillah, semua proses pertanian dari awal sampai panen berjalan lancar. Petani pun hampir seluruhnya sudah terdaftar dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok),” pungkasnya. Gus