DMtvmalang.com Probolinggo, Ribuan jamaah tumpah ruah di halaman Pusat Pembangunan Pendidikan Pondok Pesantren (P5) Zainul Hasan Genggong, Kehadiran mereka, yang datang dari berbagai penjuru, menjadi saksi khidmatnya Haul Akbar KH. M. Damanhuri Romly ke-24. Acara ini tidak hanya mengenang kiprah almarhum, tetapi juga mengangkat kembali jasa para masyayikh pesantren seperti KH. Moh. Hasan, KH. Romly Tamimi, KH. Hasan Saifourridzall, hingga KH. Abdul Qohar. Tak ketinggalan, para tokoh perempuan seperti Nyai Hj. Himami Hafsawati dan Nyai Hj. Khodijah Romly turut dirayakan dalam bingkai sejarah pesantren ini.
Gus dr. Muhammad Haris, M.Kes., bupati terpilih Kabupaten Probolinggo yang juga menjadi tuan rumah, memaknai haul sebagai momentum spiritual sekaligus langkah awal mempersiapkan masa depan kabupaten. Dalam sambutannya, Gus Haris menekankan bahwa keberkahan dari doa bersama ini diharapkan menjadi landasan kuat bagi perjalanan pemerintahannya.
“Haul ini adalah tradisi yang tidak hanya menghormati para guru, tetapi juga memohon keberkahan untuk kita semua, termasuk perjalanan pemerintahan Probolinggo ke depan,” ujar Gus Haris. Meski telah ditetapkan sebagai pemenang Pilkada oleh KPU, ia mengaku masih menunggu waktu pelantikan resmi.
Gus Haris mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan program 100 hari kerja untuk mempercepat realisasi janji kampanye. “Pasca pelantikan, kami langsung bekerja. Program 100 hari ini akan menjadi pijakan awal untuk menyelesaikan tantangan besar, termasuk menurunkan tingkat kemiskinan,” katanya. Kabupaten Probolinggo, menurutnya, berada di peringkat keempat tertinggi dalam hal angka kemiskinan di Jawa Timur, sebuah tugas berat yang memerlukan pendekatan strategis dan sinergi kuat.
Dalam persiapannya, komunikasi intensif telah dilakukan dengan berbagai elemen pemerintahan, mulai dari Forkopimda hingga kepala desa. Gus Haris percaya, sinergi ini menjadi kunci keberhasilan. “Tidak ada pembangunan yang bisa dilakukan sendiri. Semua pihak harus terlibat secara kolektif,” tegasnya.
Memandang ke depan, Gus Haris memprioritaskan pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Waktu kita terbatas, hanya lima tahun. Maka, semua program harus efektif dan tepat sasaran,” ujarnya. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk melupakan perbedaan politik dan bersatu dalam membangun Probolinggo.
“Kita ingin semua elemen masyarakat bersatu. Tidak ada lagi perbedaan 01 atau 02. Sekarang waktunya bekerja bersama,” ucapnya dengan penuh optimisme.
Acara haul ini, selain menjadi pengingat akan jasa para tokoh pesantren, juga menjadi momentum refleksi kebersamaan antara pemimpin dan rakyat. Gus Haris menutup dengan harapan besar agar keberkahan yang tercipta dari haul ini menjadi pilar kuat bagi pembangunan Probolinggo.
“Mari kita jadikan keberkahan ini sebagai energi untuk membangun Probolinggo. Dengan sinergi dan kerja sama, kita bisa membawa kabupaten ini ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.
Pesan tersebut menyiratkan komitmen kuat untuk menjaga amanah dan kepercayaan masyarakat, menjadikan Probolinggo tidak hanya lebih maju, tetapi juga lebih sejahtera. Gus