Probolinggo, DMTVmalang.com Pelatihan pertukangan bagi penyandang disabilitas. Di Probolinggo, Jawa Timur, Persatuan Tuna Netra Indonesia atau Pertuni, memberikan pelatihan infrastruktur bangunan bagi kelompok disabilitas. Program ini disebut sebagai langkah nyata menuju inklusi kerja di sektor konstruksi.
Di sebuah ruangan sederhana di Kantor Sekretariat Pertuni Kabupaten Probolinggo, tampak para peserta dengan serius mengikuti pelatihan pertukangan bangunan. Mereka bukan pekerja bangunan biasa. Para peserta ini adalah penyandang disabilitas daksa dan tuli, yang tengah dibekali keterampilan teknis melalui program GESIT—Gerakan Ekonomi dan Sosial Inklusif Terpadu.
Sementara itu, Arizky Perdana Kusuma/ Ketua Pelaksana Program Gesit – Pertuni Probolinggo, Mengatakan ini bukan sekadar pelatihan teknis. Ini bagian dari perjuangan kami untuk memperluas akses kerja yang inklusif bagi penyandang disabilitas, khususnya di sektor bangunan.
Pelatihan berlangsung selama dua hari, dari Selasa hingga Rabu. Instruktur dari Bina Konstruksi Nusantara hadir memberikan materi mulai dari penataan batu bata, plesterisasi, hingga pengecatan. Di akhir pelatihan, peserta akan menjalani uji kompetensi dan berhak atas sertifikasi resmi dari BNSP.
Pertuni menilai sektor infrastruktur selama ini belum sepenuhnya terbuka bagi penyandang disabilitas. Lewat pelatihan ini, mereka ingin menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Dengan sertifikat kompetensi ini, peserta punya legalitas yang setara. Harapannya, pemerintah dan swasta mulai membuka peluang kerja nyata untuk mereka.”
Langkah kecil di Probolinggo ini, menjadi contoh besar bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas bisa dimulai dari mana saja, bahkan dari dunia pertukangan sekalipun.
Inisiatif inklusif seperti ini tentu patut diapresiasi. Tidak hanya memberikan keterampilan, tapi juga membuka pintu kesetaraan di dunia kerja. Gus
