DMtvmalang.com BANYUWANGI – Wilayah pinggiran di Banyuwangi ternyata memiliki potensi besar terjadinya kebakaran lahan maupun pemukiman. Jika tak mengerti penanganan awal, dikhawatirkan dampak yang diakibatkan bisa jadi lebih besar dan tak menutup kemungkinan timbul korban.
Kondisi ini yang kemudian membawa anggota Damkarmat Banyuwangi keliling memberikan edukasi awal penanganan kebakaran. Sasarannya, warga lokal yang masih awam akan langkah awal mencegah maupun meminimalisir dampak andaikata terjadi kebakaran.
Desa Kandangan dan Sarongan, dua desa di Kecamatan Pesanggaran ini warganya dikumpulkan lalu diberi edukasi awal pencegahan kebakaran. Bertempat di Pendopo Desa Kandangan, Rabu (22/10).
“Hari ini kami berikan sosialisasi dan edukasi pencegahan awal terjadinya kebakaran. Total ada 25 warga yang kita berikan materi. Peserta dari perwakilan RT dan dusun setempat,” ujar Anggota Damkarmat Sektor Bangorejo Agus Rifai.
Rifai menyatakan, dua desa tersebut dinilai cukup jauh dari jangkauan mobil pemadam. Maka diperlukan penanganan awal yang cepat dari warga untuk meminimalisir dampak.
Pengetahuan dasar diperlukan dalam hal ini. Sehingga dampak yang ditimbulkan dapat ditekan seminimal mungkin saat tim pemadam datang.
“Pembekalan materi ini penting untuk penanganan awal. Jika penanganan awal bisa dilakukan mandiri dampak kerugian yang lebih besar bisa dicegah,” terangnya.
Rifai memaparkan materi apa saja yang diberikan kepada peserta soal pencegahan dini terjadinya kebakaran. Terdapat dua materi yang disampaikan.
Pertama, pencegahan awal kebakaran yang umum terjadi di dalam rumah. Salah satunya terjadinya kebocoran tabung gas.
“Yang biasa terjadi kebocoran tabung gas. Disitu kita berikan edukasi bagaimana penanganan awal yang tepat. Kalau api sudah naik ke atas minyak goreng itu penangananya seperti apa,” paparnya.
Disebutkan Rifai, materi yang kedua berupa langkah awal pencegahan apabila terjadi kebakaran lahan. Kembali, bagaimana langkah awal pencegahan yang harus dilakukan.
“Sementara jika terjadi kebakaran lahan penting untuk mencegah api agar tak merembet ke perumahan. Detailnya sudah kita sampaikan. Tetap kita sampaikan segera mengubungi call center Damkar,” ucapnya.
Petugas juga memberikan edukasi penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). Termasuk isian jenis-jenis dalam APAR itu sendiri.
Tujuannya, agar warga mengerti penggunaan APAR yang tepat untuk memadamkan api pada objek terbakar.
“Itu jenisnya APAR beda-beda dan dipergunakan untuk objek yang berbeda pula. Sesuai dan tergantung pada jenis kebutuhannya,” tambah Rifai.
Plt Kepala Damkarmat Banyuwangi, Yopi Bayu Irawan mengatakan, edukasi sekaligus sosialisasi ini dilakukan di 30 desa di Banyuwangi. Dimulai sejak pertengahan Oktober.
“Dimulai sejak tanggal 15 Oktober 2024 hingga hari ini. Kita bagi tim kedalam tiga kelompok dengan sasaran 30 desa yang ada di Banyuwangi,” katanya.
Yopi menyebut, turut melibatkan petugas linmas untuk direkrut sebagai relawan pemadam. Nantinya mereka akan menjadi garda terdepan pencegahan awal kebakaran.
“Harapannya mereka (linmas) itu bisa menjadi corong kita menyampaikan upaya pencegahan awal kebakaran kepada masyarakat luas,” jelasnya.
(Gus)