DMtvmalang.com Banyuwangi – Setelah menunggu cukup lama, puluhan keluarga penyintas banjir bandang di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, akhirnya resmi menempati hunian baru. Sebanyak 66 unit rumah kolaborasi bantuan Pemprov Jatim dan Pemkab Banyuwangi diresmikan, Senin (23/12/2024).
Sebagimana diketahui, proyek hunian tetap ini mulai digarap sejak Februari 2024 lalu. Hunian tersebut dibangun pada luasan 1,17 hektar di lahan milik PTPN XII yang sudah dibeli.
Masing-masing rumah kini telah berdiri kokoh dengan luasan kurang lebih 5×6 meter, berikut fasilitas yang mumpuni. Seperti sumber air bersih, listrik, lampu penerangan, kebutuhan MCK serta saluran pembuangan yang ramah lingkungan.
“Secara resmi sudah bisa ditinggali. Tentunya rumahnya sudah selesai dibangun, bersamaan dengan fasilitasnya secara bersamaan,” kata PJ Gubernur Jatim, Adhy Karyono.
Adhy menyatakan, proyek hunian rumah ini masih menyisakan PR yang harus rampung pada awal tahun 2025 nanti. Dia menargetkan, pada Januari nanti pengurusan surat-surat kepemilikan rampung dikerjakan dan bisa diserahkan kepada para penyintas.
“Kami ingin bahwa melayani masyarakat itu sampai tuntas. Tidak hanya rumahnya saja, namun dari legalitas kepemilikannya jelas. Kita lakukan percepatan-percepatan agar Januari nanti bisa tuntas semuanya,” pungkasnya.
Dengan peresmian ini, Adhy mengimbau agar para penyintas yang masih nekat bertahan di rumah zona merah banjir segera berpindah. Termasuk bagi sejumlah warga yang tinggal di hunian sementara yang telah memasuki habis masa kontraknya.
“Sebagian yang tinggal di hunian sementara kan sudah habis masa kontraknya, maka sudah bisa pindah. Kemudian bagi yang masuk daftar merah aliran sungai juga sama, tempat yang aman telah disediakan. Segera pindah, karena ini sudah masuk musim hujan,” katanya.
Kedepannya, Pemprov Jatim bersama Pemkab Banyuwangi bakal melakukan penyempurnaan pada lingkungan hunian tersebut. Termasuk melengkapi sarana olahraga dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Karena tidak mungkin orang itu dipindahkan saja tanpa memikirkan jangka panjang kesejahteraan ekonomi, ketahanan pangan berkelanjutan mereka. Itu kita pikirkan juga,” katanya.
Sementara Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan lokasi hunian ini cukup ideal. Secara geografis, lokasinya masih berada di lingkungan yang sama. Karena masyarakat menolak jika hunian ditempatkan di lokasi yang jauh dari lingkungan sebelumnya.
“Alhamdulillah, terimakasih kepada semuanya yang sudah bersabar. Kini warga juga tidak akan terancam banjir lagi ketika musim hujan tiba. Lokasinya menyambung dengan kampung. Sehingga masyarakat tidak perlu beradaptasi lagi dengan lingkungan baru,” kata Ipuk.
Sebagaimana diketahui, puluhan rumah di Desa Kalibaru Wetan pada November 2022 lalu rusak parah akibat diterjang banjir bandang. Belasan diantaranya bahkan roboh total hingga tidak ada satupun barang tersisa.
Beragam harta dan aset warga setempat pun lenyap entah kemana. Mobil, sepeda motor, televisi, ternak, uang, tabungan, bahkan perabot rumah juga raib terbawa arus banjir.( gus/team)