Warga Pertanyakan Nasib Anggaran DD, Proyek Jalan Usaha Tani Desa Putat Lor

Malang — DMTVmalang.com Rencana pembangunan Jalan Usaha Tani dan drainase di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, yang seharusnya menjadi prioritas pembangunan tahun anggaran 2024, kini menjadi sorotan tajam warga. Hingga memasuki pertengahan Agustus 2025, proyek tersebut belum menunjukkan tanda-tanda pengerjaan di lapangan. 

Padahal, papan informasi kegiatan telah terpasang sejak awal tahun 2024, lengkap dengan rincian program dan besaran anggaran yang bersumber dari Dana Desa. Namun, lokasi yang direncanakan untuk pembangunan masih kosong, tanpa material, alat berat, atau aktivitas konstruksi.

Kondisi ini memicu keresahan dan kekecewaan warga. Sejumlah tokoh masyarakat mulai mempertanyakan kejelasan proyek yang mangkrak tersebut.

“Kalau anggarannya sudah ada sejak tahun lalu, kenapa sampai sekarang belum ada pengerjaan? Warga berhak mendapatkan penjelasan yang jelas,” ujar salah satu warga pada Jumat (08/08/2025).

Keterlambatan ini dinilai berpotensi menimbulkan dugaan penyalahgunaan wewenang atau penggelapan anggaran. Terlebih, laporan penggunaan Dana Desa belum pernah diumumkan secara terbuka kepada masyarakat.

Warga kini mendesak Pemerintah Desa Putat Lor bersama pihak terkait di tingkat kabupaten untuk segera memberikan penjelasan resmi. Mereka juga berharap agar Inspektorat, DPRD, dan aparat penegak hukum turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan anggaran Dana Desa.

Keterbukaan informasi dianggap sebagai langkah krusial untuk memulihkan kepercayaan publik sekaligus memastikan proyek ini benar-benar terealisasi.

Jalan Usaha Tani yang direncanakan memiliki peran vital dalam mendukung mobilitas petani dan distribusi hasil pertanian. Mandeknya proyek ini berpotensi menghambat produktivitas dan kesejahteraan warga yang mayoritas bergantung pada sektor pertanian.

“Kami butuh akses jalan yang layak untuk mengangkut hasil panen. Kalau proyek ini tidak segera dilanjutkan, dampaknya langsung terasa bagi ekonomi warga,” keluh seorang petani setempat.

 

Masyarakat berharap agar proyek ini tidak hanya dijelaskan, tetapi juga segera dilanjutkan dengan pengawasan ketat dan pelaporan yang transparan. Mereka menuntut agar Dana Desa benar-benar digunakan sesuai peruntukannya, demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *